Sebagai imbas dari proses akuisisi WhatsApp, salah satu aplikasi instant
messaging populer, oleh Facebook, salah satu anggota komisi
perlindungan data di Jerman menghimbau pengguna instant messaging itu
untuk segera beralih ke aplikasi lain. Thilo Weichert, anggota komisi
perlindungan data dari wilayah Schleswig-Holstein, Jerman menyebut bahwa
akuisisi WhatsApp oleh Facebook bisa jadi berujung pada eksploitasi
berbagai data pengguna instant messaging tersebut.
Weichert berpendapat, informasi yang diperoleh Facebook dari data-data
pengguna WhatsApp bisa jadi suatu hari nanti akan digunakan oleh
perusahaan tersebut untuk tujuan komersial. Misalnya, Facebook bisa
mendorong iklan ke dalam WhatsApp dengan memanfaatkan data-data kunci
yang diambil dari kebiasaan pengguna instant messaging tersebut. Hal itu
tentunya akan memberikan dampak langsung bagi para pengguna WhatsApp.
Pihak Facebook sendiri dalam rilis resmi mereka terkait proses akuisisi
WhatsApp menyatakan bahwa instant messaging tersebut akan tetap
beroperasi sebagai unis bisnis independen. Mereka juga mengatakan tidak
akan ada perubahan apapun terkait hal-hal yang berkaitan langsung dengan
penguna aplikasi instant messaging tersebut. Walaupun begitu, tidak
tertutup kemungkinan Facebook akan menyuntikkan beberapa fitur yang erat
kaitannya dengan layanan media sosial ke dalam aplikasi instant
messaging tersebut suatu hari nanti.
Sementara itu, bagi pihak komisi perlindungan data di Jerman, himbauan
untuk meninggalkan WhatsApp tersebut mungkin saja muncul hanya karena
kekesalan mereka terhadap Facebook. Mereka memang tengah berusaha
memaksa Facebook untuk mentaati beberapa peraturan terkait perlindungan
data yang dianggap dilanggar oleh raksasa media sosial tersebut. Sejauh
ini, pihak Facebook belum memberikan reaksi mereka terhadap himbauan
ini.
Sumber "http://www.jagatreview.com/2014/02/ahli-perlindungan-data-jerman-tinggalkan-whatsapp/"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar